Siswi SD di Boyolali Diduga Jadi Korban Bullying, Guru Hanya Menegur Pelaku

Siswi SD di Boyolali Diduga Jadi Korban Bullying, Guru Hanya Menegur Pelaku

Jumat, 05 September 2025, 14.11.00


BOYOLALI, BareskrimNEWS.com– Seorang siswi kelas I SD Negeri 1 Ampel, Kabupaten Boyolali, diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh dua teman sekelasnya. Ironisnya, peristiwa tersebut disebut-sebut diketahui guru kelas korban, namun hanya berujung teguran kepada pelaku tanpa pembinaan lebih lanjut.


Informasi yang dihimpun, korban baru menceritakan kejadian tersebut kepada orang tuanya setelah mengeluh kesakitan pada bagian alat vital. Berdasarkan pengakuan korban, alat vitalnya dipukul dengan gagang sapu dan penggaris oleh teman-temannya di kelas.


Meski pihak sekolah telah mengetahui insiden tersebut, hingga kini belum ada tindakan pembinaan terhadap pelaku maupun pemberitahuan resmi kepada orang tua korban. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp oleh awak media pada Kamis (4/9/2025), sejumlah guru di sekolah tersebut enggan memberikan keterangan.


Menanggapi kasus itu, pimpinan perusahaan media Viosarinews.com, Vio Sari, SE, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya kasus perundungan di lingkungan sekolah dasar. Menurutnya, guru memiliki peran sentral dalam mengawasi siswa dan menyelesaikan persoalan di sekolah.


“Jika terbukti ada perundungan yang menyebabkan luka fisik dan trauma psikologis, seharusnya pihak guru meminta maaf, mengakui kelalaian, dan memediasi orang tua korban serta pelaku,” ujar Vio.


Vio menekankan perlunya komunikasi terbuka antara pihak sekolah dan orang tua untuk mencegah kesalahpahaman. Ia juga mendorong pengawasan ketat di lingkungan sekolah agar kasus serupa tidak terulang.


“Kalau guru tidak mampu mengawasi secara penuh, bisa melibatkan pihak eksternal untuk membantu pengawasan,” jelasnya.


Lebih lanjut, Vio menilai pola asuh di rumah memegang peran penting dalam pembentukan karakter anak. Ia mendorong orang tua untuk lebih mengenal pribadi anak, menanamkan kedisiplinan, serta mengajarkan nilai moral dan agama sejak dini.


“Kalau pola asuh optimal, situasi di sekolah juga akan lebih kondusif. Pendidikan moral, kedisiplinan, dan pendidikan agama adalah kunci agar anak tidak menjadi pelaku perundungan,” tegasnya.


Ia berharap seluruh pihak, terutama orang tua, turut aktif dalam mencegah dan menanggulangi praktik bullying di sekolah.(Wahyu)

TerPopuler