Salatiga, Bareskirmnews.com — Kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kembali mencuat di Salatiga dan Kabupaten Semarang. Diduga, seorang mafia solar bernama “Tofanli” atau dikenal sebagai Jerico, menjadi dalang di balik penimbunan BBM subsidi yang terorganisir dan mengakibatkan kelangkaan solar bagi masyarakat yang membutuhkan.
Jerico dan Jaringan Mafia Solar
Jerico, yang dikabarkan memiliki latar belakang militer, diduga menggunakan armada kendaraan modifikasi seperti engkel box, L300, dan truk Hino Helly untuk mengangkut BBM subsidi. Dalam praktiknya, kendaraan tersebut dilengkapi tangki besar dan nomor plat palsu yang tidak terdaftar di sistem E-Samsat, mempersulit pihak berwenang melacak aktivitasnya.
Operasi Terorganisir di SPBU
Menurut sumber, operasi mafia solar ini berjalan terencana dengan melibatkan beberapa SPBU di sekitar Pabelan, Salatiga, dan Kabupaten Semarang. Setiap selesai mengisi solar di SPBU, kendaraan langsung menuju gudang rahasia untuk menyimpan BBM tersebut. Penggunaan plat palsu dan koordinasi lapangan memastikan kegiatan ini berjalan tanpa terdeteksi.
Kerugian Negara dan Dampak Sosial
Penimbunan BBM bersubsidi ini berdampak besar pada masyarakat dan negara. Solar subsidi yang seharusnya membantu sektor ekonomi kecil seperti petani dan nelayan, kini sulit didapatkan. Selain itu, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, tindakan penyalahgunaan BBM bersubsidi dapat dikenakan sanksi hingga 6 tahun penjara dan denda Rp60 miliar.
Desakan Penindakan Tegas
Masyarakat mendesak pihak berwenang agar segera menindak kasus ini. Anto (52), seorang warga, menyuarakan kekecewaannya, “Solar subsidi itu untuk rakyat kecil, bukan untuk mafia. Kami berharap aparat bertindak tegas.” Masyarakat berharap penegakan hukum yang tegas mampu membongkar jaringan mafia solar ini hingga ke akarnya.
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan distribusi BBM bersubsidi agar sampai kepada mereka yang benar-benar berhak. Penindakan tegas diharapkan mampu memberikan efek jera dan memastikan bahwa BBM subsidi tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.